Memperkenalkan Keutamaan Nisfu Sya'ban Di Kalangan Remaja
Halo Sobat RK,
Waktu memiliki sifat terus berjalan, jam demi jam terus melaju tanpa seorang pun dapat menghentikannya, dan tidak ada satu orang pun diantara kita dan Sobat RK yang bisa menghentikan waktu walau hanya sedetik. Tanpa terasa Ramadhan sudah didepan mata, tetapi bagi kaum muslimin waktu yang menyenangkan dalam Ramadhan tahun ini sekarang penuh dengan kecemasan dan ketidakpastian. Hal itu lantaran merebaknya virus corona jenis baru (Covid-19) di seluruh nusantara.
Bagaimana pun keadaannya nanti, yang terpenting apakah sobat RK siap atau tidak siap, dalam menyambut Ramadhan datang, dan tentu beruntunglah orang yang sudah mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan, karena dengan persiapan tentu saja hasilnya akan lebih baik. Berbicara tentang persiapan untuk menyambut Ramadhan ini ? Tanpa terasa bahwa kita telah berada dipertengahan Bulan Syaban (Nisfu Sya'ban).
Selain banyak memiliki keutamaan, bulan ini juga bisa menjadi ajang warming up atau pemanasan buat Sobat RK untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Sebab, Sya'ban menjadi bulan yang dianjurkan agar memperbanyak puasa sunnah. Dalam sejumlah dalil, menuturkan bahwa Rasulullah SAW paling banyak menjalankan ibadah puasa sunnah disaat pada bulan ini.
Dikutip dari Muhbib Abdul Wahab pernah menuliskan Allah SWT 'memonitor' semua makhluknya pada malam pertengahan (nisfu Sya'ban) untuk mengampuni hambanya yang beristigfar, kecuali orang musyrik dan orang saling bermusuhan. Sebagai persiapan memasuki bulan Ramadhan, umat Islam bisa bermuhasabah dengan qiyamulail, bertobat, beristigfar, bermunajad saat bulan Sya'ban tiba.
Selain itu juga, sejarah mencatat bahwa Allah menetapkan perubahan arah kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis, Palestina ke Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah, Saudi Arabia. Perubahan arah kiblat tersebut membawa hikmah besar bagi Rasulullah SAW maupun umat Islam dalam peneguhan akidah taujid dan signifikasi persatuan umat. Karena itu, pemaknaan Sya'ban sebagai bulan pemantapan iman hingga persiapan mental-spiritual sebelum Ramadhan, dan persatuan umat Islam menjadi revelan dengan arti dan konteks historis bulan tersebut.
Maka sudah seharusnya Sobat RK sebagai remaja harus memainkan peran yang besar dalam menyambut dan mengisi bulan yang mulia ini. Mengapa? Karena masa remaja merupakan usia dimana seorang manusia mencari jati diri dan karakter diri guna menjadi pondasi untuk mengisi kehidupan masa depan. Masa depan manusia sangat ditentukan dan tergantung menjadi apa mereka saat usia remaja, jika pada usia remajanya dihiasi dengan kebaikan dan kontribusi positif bagi dirinya serta masyarakat, jauh dari perbuatan-perbuatan yang menyimpang maka bisa ditebak akan seperti apa mereka ketika menjadi manusia dewasa nantinya.
Tentunya, untuk membimbing generasi muda, tidak terlepas dari peran orang tua dan kita semua. Biasanya, diusia remaja butuh panutan dan tokoh yang bisa membimbing dan mengajak mereka untuk melakukan hal-hal yang positif. Tidak ada artinya jika kita berharap remaja yang sholeh tetapi tidak didukung dari dalam keluarganya yang merupakan sekolah pertama bagi mereka untuk mendapatkan ilmu dan ketauladanan. Oleh karena itu perlu perhatian yang luas bagi orang tua untuk anak-anaknya. Orang tua harus memantau dan memastikan anak-anak mereka melakukan tindakan-tindakan yang positif dan bermanfaat terutama pada Bulan Sya'ban yang mulia dan Agung ini (*).
Komentar
Posting Komentar