Ayo, Selamatkan Bumi Dari Limbah Sampah
Halo Sobat RK,
Mungkin diantara sobat RK banyak yang belum tau jika setiap tanggal 22 April ini, selalu diperingati sebagai Earth Day atau Hari Bumi. Hari Bumi pertama kali dicanangkan pada tahun 1970 oleh seorang Senator Amerika Serikat bernama Gaylord Nelson, yang juga merupakan seorang pengajar di bidang disiplin ilmu lingkungan hidup.
Awalnya, Hari Bumi bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran manusia terhadap planet yang ditinggali oleh manusia saat ini yaitu bumi. Kesadaran mengenai kelestarian lingkungan harus ditanamkan sejak dini pada masyarakat dan harus berkelanjutan, bahkan sampai usia tua-pun harus terus diingatkan dan dikembangkan. Kesadaran sosial akan dapat ditumbuhkan melalui pemberian informasi tentang lingkungan, dengan harapan mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat sehingga dapat mewujudkan perilaku cinta lingkungan.
Di Indonesia sendiri, peringatan atau perayaan Hari Bumi sebenarnya belum banyak diketahui oleh kalangan masyarakat. Hal ini berbanding terbalik dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang selalu diperingati setiap tanggal 5 Juni. Namun pada dasarnya memang tidak terdapat perbedaan jauh antara Hari Bumi Sedunia dengan Hari Lingkungan Sedunia. Hanya saja yang membedakannya diantara dua hari besar itu adalah sejarahnya saja.
Lantas, Apakah sobat RK juga ingin menyelamatkan bumi ? Nah, cara paling mudah untuk sobat RK lakukan yaitu untuk selalu berusaha ‘Membuang Sampah pada Tempatnya’.
Saat ini usia bumi kita yang semakin tua, permasalahan lingkungan yang muncul di bumi ini sudah sangat kompleks. Mulai dari pencemaran lingkungan, berkurangnya kawasan hijau, sampah yang menumpuk, meningkatnya suhu bumi, dan masih banyak lagi. Sampah, merupakan satu masalah utama dan paling besar yang dihadapi Bumi kita ini. Setiap harinya, jutaan sampah dihasilkan dan membebani Bumi ini.
Seperti sobat RK ketahui, akhir-akhir ini masalah sampah plastik menjadi perhatian pemerintah maupun kita semua. Jenis sampah ini adalah sampah yang sulit untuk terurai karena terbuat dari bahan kimia. Plastik yang terurai dan larut ke dalam tanah akan mencemari kandungan sumber daya air tanah.
Dikutip dari Save on Energy sejumlah sampah membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa diurai. Sampah tas plastik misalnya, butuh 10 hingga 20 tahun untuk bisa terurai. Sementara untuk kemasan plastic foam, butuh waktu hingga 50 tahun untuk terurai. Kaleng alumunium lebih parah lagi, mereka butuh 80 hingga 200 tahun untuk terurai. Jangan lupa dengan sampah diapers sekali pakai yang butuh waktu 450 tahun dan botol kaca bekas minuman yang butuh satu juta tahun untuk terurai. Dari data itu, maka tak heran jika diantara sobat RK pernah menemukan bekas bungkus shampo atau kemasan plastik lainya dari tahun-tahun lampau yang masih utuh.
Jadi mumpung masih dalam suasana Hari Bumi, yuk kita bergerak. Tingkatkan kesadaran untuk lebih peduli lagi sama Bumi kita ini. Lakukan dari hal paling kecil dan sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah khususnya sampah yang sulit terurai. Seperti membawa tempat makan atau minum sendiri, gunakan sedotan bukan sekali pakai, dan yang paling sederhana tidak membuang sampah sembarangan. Ingat, jangan wariskan sampah untuk anak cucu kita! Selamat Hari Bumi. (*)
Komentar
Posting Komentar