Bakal Hadir Pojok Gallery Pulau Penyengat Di Perpustakaan Dan Arsip Kota Tanjungpinang

Bakal Hadir Pojok Gallery Pulau Penyengat Di Perputakan Dan Arsip Kota Tanjungpinang

Halo Sobat RK...
Inovasi dan kreasi tidak habis digali demi pembiasaan gemar membaca bagi masyarakat Kota Tanjungpinang. Belakangan ini, Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kota Tanjungpinang sedang mempersiapkan Pojok Gallery Pulau Penyengat melalui kemasan yang unik dan menarik.

Pojok Gallery ini nantinya akan menyajikan buku-buku dan transkip kuno tentang rekam jejak sejarah melayu dipulau penyengat, mulai dari berdirinya kerajaan melayu sampai masa kejayaan melayu hingga pada saat sekarang. Selain itu, Pojok Gallery Pulau Penyengat tidak hanya memberikan suasana refreshing melainkan juga untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi para pengunjungnya.

Kepala Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kota Tanjungpinang. Drs. Wan Samsi, MM mengatakan, kerajaan melayu dipulau Penyengat telah lama menjadi destinasi wisata sejarah dan religi di provinsi Kepulauan Riau. "Tidak hanya terkenal dengan sejarah dan kebudayaannya, bahkan bahasa melayu menjadi bahasa nasional kita," ujarnya.


Wan Samsi juga, menerangkan, para pengunjung yang ingin menikmati Gallery Sejarah Melayu bisa datang langsung ke Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kota Tanjungpinang yang berada persis di lantai dua. Pengunjung bisa melihat peristiwa bersejarah kerajaan melayu sambil menambah khazanah ilmu pengetahuan. " Pojok Gallery Pulau Penyengat yang berada di lantai dua nantinya bisa dinikmati secara gratis oleh siapapun," katanya.

Semoga saja mimpi Wan Samsi ini segera dapat dinikmati untuk masyarakat umum dan generasi muda, dalam merekam seluruh jejak sejarah melayu Pulau Penyengat, agar tergerak untuk ikut menyayangi dan menjaga kelestarian sejarah melayu, yang patut kita banggakan  bersama.(*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Implementasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (Bagi Remaja) di masa Pandemi Covid-19

Memupuk Semangat KARTINI Masa Kini

Melestarikan Budaya Lewat Olahraga Tradisional